Selasa, 19 Juli 2011

minat pendidikan

Diluncurkan oleh Bocah Psikologi di 14.21.00
-->

I.   Arti Pendidikan
              Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan sehingga dapat membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan atau potensi anak yang dibawa sejak lahir. Minat adalah sumber motivasi dalam mencapai keinginan melakukan suatu hal untuk mencapai cita – cita yang memberikan kepuasaan batin. Sehingga minat pendidikan adalah keinginan individu untuk mengikuti proses pengubahan sikap dan tingkah laku agar mengetahui apa yang belum diketahui dalam proses pencapaian cita – cita.

II.  Faktor Pendukung Pendidikan
                  Pendidikan sering kali dikaitkan dengan biaya yang mahal, sulit mengikutinya, dan hanya untuk kalangan atas saja. Banyak juga orang mengatakan pendidikan tidak menjamin kemakmuran hidupnya, dikarenakan banyak orang pendidikan namun hanya jadi pengganguran selain itu banyak pejabat Negara tercinta kita yang belatar belakang sarjana ataupun master tidak mencontohkan perilaku yang baik, salah satu contohnya para koruptor dan para pengguna narkoba. Dengan contoh tersebut lah maka beberapa kalangan yang tidak menginginkan putra putri nya bersekolah untuk mengemban pendidikan.
                  Berlawanan dengan hal tersebut pendidikan bagi kalangan atas sangatlah penting, dikarenkan dengan pedidikan maka status sosial manusia akan tinggi dan lebih dihormati oleh khalayak ramai. Selain itu bagi mereka pendidikan adalah sebagai dasar kehidupan yang sudah melekat pada jiwa setiap manusia karena tanpa adanya pendidikan manusia tidak akan bisa melakukan hal – hal lain atau pun aktivitas. Misalnya saja, manusia yang tidak pernah sekolah berarti manusia tersebut tidak pernah belajar baca dan tulis sehingga manusia tersebut mengalami kesulitan untuk komunikasi ataupun beradaptasi dengan lingkungan. Walaupun terkadang belajar baca dan tulis bisa di dapat dari pendidikan non formal, salah satu contonya dari lingkungan keluarga yang mengajarkan satu per satu huruf alphabet saat kita masih kecil.
                  Dengan latar belakang tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang mempengaruhi pendidikan ada dua faktor, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Dan dapat diuraikan sebgai berikut ;

1.    Faktor Intenal
        Faktor internal yang mendukung pendidikan ada dua antara lain Biaya dan Kemauan individu yang timbul pada diri nya masing – masing. Selain itu  kemauan juga didasarkan pada cara pandang setiap individunya terhadap penting atau tidaknya pendidikan. Berdasarkan faktor tersebut dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis / tipe antara lain :

a.  Biaya OK – Kemauan OK
        Biaya ok – kemauan ok berarti kemampuan dari segi finansial dapat dikatakan memadai ataupun mendukung yang diseimbangi dengan kemauan yang mendasar pada diri ataupun jiwa setiap individunya. Sehingga proses pendidikan akan berjalan beriringan dengan baik dan biasanya individu yan memiliki jenis / tipe ini akan lebih cepat memperoleh keberhasilan dalam bidang pendidikan ataupun bidang pendukung lainnya.

b.  Biaya OK – Kemauan NOK
        Biaya ok – kemauan nok berarti kemampuan dari segi finansial dapat dikatakan memadai ataupun mendukung namun tidak diseimbangi dengan kemauan individunya. Jenis / tipe  ini biasanya dipengaruhi oleh kemauan ataupun obsesi ( harapan ) orang tua yang selalu memaksakan kehendaknya kepada para putra putri nya yang tidak memperhatikan akibat kedepannya dikarenkan untuk jenis / tipe ini biasanya proses pendidikan akan terhenti ditengah jalan.

c.  Biaya NOK – Kemauan OK
        Biaya nok – kemauan ok berarti  kemampuan dari segi finansial tidak memadai sama sekali namun kelebihannya jenis / tipe ini walaupun tidak ada biaya yang memadai individunya tetap bersemangat untuk mengejar pendidikan yang lebih tinggi. Walau terkadang individu ini akan mengalami berhenti di tengah jalan juga. Namun individunya akan berjuang untuk mempertahankannya misalnya mencari beasiswa, bekerja ataupun belajar dengan sendirinya yang kemudian bertanya pada orang yang ahli di bidang tersebut. Sehingga dapat dikatakan individu yang ada pada jenis / tipe ini tidak akan hilang semangat belajarnya untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi. Karena menurut individu ini pasti ada jalan jika memang ada kemauan yang mendasarinya.

d.  Biaya NOK – Kemauan NOK
        Biaya nok – kemauan nok berarti kemampuan dari segi finanasial tidak memadai sama sekali dan kemauan individunya pun tidak ada. Sehingga pada jenis / tipe ini banyak sekali kalangan yang tidak mengikuti pendidikan. Karena tidak akan ada perjuangan sedikit pun pada jenis / tipe ini.


2.    Faktor Eksternal
              Faktor eksternal yang mempengaruhi pendidikan antara lain lingkungan sekitar. Tanpa kita sadari ternyata lingkungan lah yang dapat mengubah cara pandang kita terhadap pentingnya pendidkan.
              Dapat kita ambil contoh, misalnya individu yang tinggal / berada pada kalangan atas biasanya mereka berpikir gengsi jika tidak memiliki tittle pada akhir ujung namanya, selain itu pada lingkup kerja biasanya untuk naik jabatan diperlukan pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Sehingga mau tidak mau, suka tidak suka setiap individu harus mengikuti proses pendidikan yang lebih tinggi. Namun terkadang pada kalangan atas meremehkan pendidikan dikarenakan memiliki orang tua yang mampu sehingga pendidikan tidak akan berpengaruh langsung dalam kehidupannya.
              Lain hal nya dengan individu yang tinggal / berada pada kalangan bawah biasanya mereka terobsesi pada orang – orang besar ataupun motivator. Mereka berpikir bagaimana caranya agar bisa menjadi seperti orang -  orang besar ataupun motivator tersebut. Sehingga mereka berusaha mencari cara untuk merealisasikan mimpi dan harapannya. Hal terpenting bagi mereka adalah kemauan, usaha dan takkala penting adalah doa. Namun terkadang, individu yang tinggal / berada pada kalangan bawah tidak pernah memikirkan pendidikan sedikit pun dikarenakan bagi mereka itu adalah suatu hal yang tabu. Mereka berpikir jangankan untuk mengemban pendidikan mencari uang untuk makan saja mengalami kesulitan. Sehingga lebih baik putra putri mereka mencari nafkah juga untuk membantu kehidupan keluarga mereka. Selain itu mereka berpikir, pendidikan belum tentu menjamin kehidupannya kelak dan Mereka beranggapan pendidikan akan hanya menambah penyiksaan saja dalam mencari nafkah untuk melanjutkan kehidupannya. Dengan kata lain pendidikan amat sangat tidak penting bagi kalangan mereka.
              Dengan demikian kami berharap pemerintah lebih memperhatikan hak asasi manusia khususnya putra putri bangsa yang wajib mengemban pendidikan minimal 9 tahun.

0 Ocehan:

Posting Komentar

 

Bocah Psikologi Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review