Assalamu'alaikum Sahabat Bogi...
Merasa "seolah olah" sendiri ?
Merasa lagi dititik terendah dalam hidup ?
Jika demikian apa yang bakal sahabat bogi lakukan ? sharing yuk ...
ungkapkan apa yang perlu diungkap !
Assalamu'alaikum Sahabat Bogi...
Jika demikian apa yang bakal sahabat bogi lakukan ? sharing yuk ...
Sudahkah Indonesia Bebas dari Penyakit Mental ?
Ditulis Oleh Ultari Addie Syahputri (2067290147)
Fakultas Psikologi UPI YAI
Ditulis Oleh Ultari Addie Syahputri (2067290147)
Fakultas Psikologi UPI YAI
Assalamu'alaikum sahabat bogi...
Assalamu'alaikum sahabat bogi...
Assalamu'alaikum sahabat bogi...
Assalamu'alaikum sahabat bogi...
Assalamu'alaikum sahabat bogi...
Assalamu'alaikum sahabat bogi...
Assalamu'alaikum Sahabat Bogi...
Malam ini bukan cerita yang ingin dibagikan seperti biasa, melainkan rindu 🤭
Rindu perjalanan, semoga terwakilkan
Assalamu'alaikum Sahabat Bogi,
Pernahkah Memprasangkai Suatu Hal ?
Ditulis Oleh Ultari Addie Syahputri (2067290147)
Fakultas Psikologi UPI YAI
Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila. Frasa ini berasal dari bahasa jawa kuno yang artinya adalah “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.
Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna luhur, antara lain :
Pendekatan Dimensional Geert Hofstede
Hofstede menurunkan konsep budaya dari program mental yang dibedakan dalam tiga tingkatan (Hofstede 1980: 15), yaitu: 1) tingkat universal, yaitu program mental yang dimiliki oleh seluruh manusia. Pada tingkatan ini program mental seluruhnya melekat pada diri manusia, 2) tingkat collective, yaitu program mental yang dimiliki oleh beberapa, tidak seluruh manusia. Pada tingkatan ini program mental khusus pada kelompok atau kategori dan dapat dipelajari. 3) tingkat individual, yaitu program mental yang unik yang dimiliki oleh hanya seorang, dua orang tidak akan memiliki program mental yang persis sama. Pada tingkatan ini program mental sebagian kecil melekat pada diri manusia, dan lainnya dapat dipelajari dari masyarakat, organisasi atau kelompok lain.
Dalam ilmu sosial, pada umumnya tidak dapat dilakukan pengukuran suatu konstruk secara langsung, sehingga paling tidak harus digunakan 2 pengukuran yang berbeda. Program mental ini oleh Hofstede dijelaskan dengan dua konstruk yaitu value (nilai) dan culture (budaya). Nilai didefinisikan sebagai suatu tendensi yang luas untuk menunjukkan state of affairs tertentu atas lainnya, yang pengukurannya menggunakan belief, attitudes, dan personality. Sedangkan culture didefinisikan oleh Hofstede (1991: 4) sebagai program mental yang berpola pikiran (thinking), perasaan (feeling), dan tindakan (action) atau disebut dengan “software of the mind”.
Assalamu'alaikum sahabat bogi...
Assalamu'alaikum sahabat bogi...
Assalamu'alaikum sahabat bogi...
Mungkinkah Budaya atau Tradisi Berubah ?
Ditulis Oleh Ultari Addie Syahputri (2067290147)
Fakultas Psikologi UPI YAI
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi akan membuat perubahan pada kehidupan manusia, budaya ataupun tradisi yang berlaku disuatu daerah. Selain itu, sebuah perubahan tersebut akan diperkuat apabila memang dikehendaki oleh masyarakat yang bersangkutan. Misalnya saja budaya atas penggunaan alat bajak sawah yang dahulu digunakan secara tradisional menggunakan Sapi namun memerlukan waktu yang lebih lama, sedangkan perkembangan zaman dan teknologi menciptakan alat bantu baru yaitu traktor yang otomatis dapat mempercepat proses.
Bocah Psikologi Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review