Assalamu'alaikum Sahabat Bogi...
Merasa "seolah olah" sendiri ?
Merasa lagi dititik terendah dalam hidup ?
Jika demikian apa yang bakal sahabat bogi lakukan ? sharing yuk ...
1. Sadari bahwa diri ini sedang mengalami hal tersebut
Sahabat bogi harus memahami bahwa hal tersebut lumrah dialami oleh setiap manusia, justru dengan menyadarinya akan membantu sahabat bogi dalam penerimaan hal tersebut.
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Al-Baqarah: 286)
"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman," dan mereka tidak diuji?." (QS. Al-'Ankabut : 2)
Percaya lah suatu yang terjadi atau sedang dialami datangnya dari Allah SWT dan dengan tujuan tertentu. Hal itu bagian dari rencana Nya untuk membuat hidup Kita semakin bermakna dan bernilai.
Jika Kita sudah berhasil menyadari bahkan memahami polanya, maka ketika mengalami hal yang sama Kita mampu melewatinya atau paling tidak sudah siap-siap dengan berbagai kemungkinan.
2. Kenali dan Analisa Penyebab atau Pencetusnya
Untuk pemula sebaiknya menuliskan dan mengkategorikan setiap yang dialami, tujuannya untuk bisa mempermudah dalam menyadari setiap yang dialami dan yang akan dilakukan. Usahakan menganalisa hingga ke titik awal problem yang dialami. Buat coret - coretan sendiri, senyamannya dan semampunya. Percayalah dengan kemampuan kalian sendiri sahabat bogi 😍
Ada beberapa hal yang mungkin bisa Sahabat bogi coba juga :
- Menganalisa dengan menggunkan 5W1H
- Mengurutkan setiap kejadian atau sympthoms yang muncul
- Meminta bantuan teman yang dipercaya untuk membantu "temu kenali"
Oe termasuk tim yang menyukai menyelesaikan masalah dengan temu kenali dari titik awal pencetusnya daripada menggunakan cara shortcut, misalnya melupakan atau yasudahlah. Karena menurut Oe, hal hal tersebut ada kemungkinan kembali dialami lagi. Jadi jika itu terjadi, Oe inshaallah sudah jauh lebih siap. Dan nilai plusnya Oe semakin mampu mengenali diri sendiri.
Gambar dibawah ini cukup membantu Oe untuk "temu kenali", yang tidak bisa dikontrol jangan terlalu banyak diberikan perhatian, karena akan menguras tenaga, pikiran, hati dan lain sebagainya ✌
3. Siapkan Berbagai Alternatif Penyelesaian
Kita boleh berencana sedemikian rupa, tapi jangan lupa bahwa Allah SWT sebaik baiknya pemilik rencana. Mungkin saja belum sekarang, tapi nanti atau bisa saja justru digantikan yang lebih baik menurut Nya. Nah hal ini yang sering banget Kita lupa, minta jalan keluar terbaik tapi dikasih malah marah bahkan mempertanyakan kepada Nya. Hati-hati Sahabat bogi, husnudzon sama Allah SWT 💗
4. Booster Lewat Langit
Berbagai hal sudah disiapkan dan dilakukan, tapi kenapa masih terasa berat ? seringkali ini pun terbesit dalam hati dan pikiran Kita, bener gak ?.
Semoga jawabannya terwakilkan oleh gambar diatas ini. Awalnya tak mudah melewati begitu saja, tapi percayalah ketika Kita sudah mengenali diri Kita dan percaya pada pertolongan Allah SWT maka tak ada yang layak dikhawatirkan kembali. Semua butuh waktu dan proses, semoga Allah SWT mudahkan 😍
5. Isi Kehidupan dengan Aktivitas Positif
Jangan terlena dengan kondisi terpurukmu. Bersyukur dengan apa yang dialami karena ternyata begitu banya orang-orang diluar sana yang jauh lebih menyedihkan atau menyakitkan. Allah SWT tau kok kemampuan Kita dalam menghadapi setiap peristiwa ✌
Allah SWT memberikan kepada kita udara untuk bernafas, anggota tubuh untuk bergerak, akal untuk berpikir, ini semua kenikmatan yang harus disyukuri, dengan cara menggunakannya untuk beribadah kepada Allah Ta’ala semata dan beraktifitas keduniawiaan yang bermanfaat dan juga bernilai ibadah. Jadikan hidup ini seluruhnya bernilai ibadah, Hayatuna kulluha ibadatun. Sebab semuanya dari Allah, kepada-Nya lah nanti akan kembali, dan juga akan dimintai pertanggungjawaban.
Nafas kita, lisan kita, mata, kaki, tangan, tingkah laku, semuanya akan dimintai pertanggung jawaban. Allah tidak membiarkannya begitu saja untuk kita. Apa yang ada pada diri ini selama ini adalah sesungguhnya amanah dari-Nya, dan setiap amanah pasti akan diminta kembali sekaligus dimintai pertanggungjawabannya.
“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?” (QS. Qiyamah: 36)
Hendaknya kita berhati-hati dalam berucap dan berbuat, karena semua pasti akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Ta’ala di akhirat.
“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (QS. Al Isra’: 36)
Dan balasan yang disediakan oleh Allah Ta’ala di akhirat kelak sesuai dengan amalnya di dunia. Perhatikanlah firman Allah Ta’ala,
“Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhannya, (disediakan) pembalasan yang baik. Dan orang-orang yang tak memenuhi seruan Tuhan, sekiranya mereka mempunyai semua (kekayaan) yang ada di bumi dan (ditambah) sebanyak isi bumi itu lagi besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan kekayaan itu. Orang-orang itu disediakan baginya hisab yang buruk dan tempat kediaman mereka ialah Jahanam dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.” (QS. Ar-Ra’du:18)
0 Ocehan:
Posting Komentar