Selasa, 20 Oktober 2020

Indonesia Sudah Murni Bhinneka Tunggal Ika Kah ?

Diluncurkan oleh Bocah Psikologi di 21.33.00
 Indonesia Sudah Murni Bhinneka Tunggal Ika Kah ?
Ditulis Oleh Ultari Addie Syahputri (2067290147)
Fakultas Psikologi UPI YAI


Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila. Frasa ini berasal dari bahasa jawa kuno yang artinya adalah “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.

Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna luhur, antara lain :

  • Bangsa Indonesia menyadari bahwa keragaman, baik suku bangsa, agama, ras, antargolongan, bukan merupakan unsur pemecah. Melainkan faktor potensi atau modal terbentuknya persatuan dan kesatuan Indonesia. 
  • Bangsa Indonesia menyadari bahwa semboyan Bhinneka Tunggal Ika mendorong lahirnya persatuan dan kesatuan Indonesia yang semakin kokoh. Karena pengalaman sejarah bahwa semangat kedaerahan hanya akan memecah belah bangsa Indonesia sehingga mudah dikuasai oleh bangsa lain. 
  • Bangsa Indonesia menyadari bahwa di tengah arus globalisasi yang sangat cepat dan terjadinya percampuran budaya diperlukan penyaringan. Agar persatuan dan kesatuan bangsa tetap utuh dan semangat berbeda tetapi tetap satu atau Bhinneka Tunggal Ika. 
  • Bangsa Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa Bhinneka Tunggal Ika merupakan salah satu pilar selain UUD RI 1945 dan NKRI demi kokohnya kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia

Namun sayangnya, Warga Indonesia belum seutuhnya menerima pandangan Bhinneka Tunggal Ika. Padahal makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika itu sendiri berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Artinya meski bangsa Indonesia terdiri atas beraneka ragam perbedaan suku bangsa, kebudayaan, adat istiadat dan kepulauan tetapi secara keseluruhan merupakan satu kesatuan yaitu bangsa dan negara Indonesia.

Hal ini ditandai dengan masih terjadinya konflik/kasus yang dilatarbelakangi karena agama, budaya atau lainnya. Salah satu konflik/kasus yang tidak menerima pandangan bhinneka tunggal ika (https://www.voaindonesia.com/a/mencari-titik-temu-agama-dan-budaya/4643157.html).

Menurut Saya, Bhinneka Tunggal Ika belum bisa diterima karena beberapa alasan :
  • Tidak mau menerima perbedaan
  • Adanya kepentingan pribadi atas suatu hal 
  • Tidak saling menghargai atau menghormati
  • Memiliki Sifat Enklusif (menganggap dirinya atau kelompoknya sebagai sosok yang paling hebat, paling benar ataupun paling diakui)
  • Tidak berpikir dewasa ketika menghadapi sebuah perbedaan, baik pendapat ataupun budaya

Salah satu contoh lain yaitu keberagaman menurut Saya Keturunan Tionghoa di Indonesia. Keturunan Tionghoa termasuk bagian dari orang Indonesia. Hal ini didukung dengan peraturan bahwa Setelah negara Indonesia merdeka, orang Tionghoa yang berkewarganegaraan Indonesia digolongkan sebagai salah satu suku dalam lingkup nasional Indonesia, sesuai Pasal 2 UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

Walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa orang-orang Tionghoa Indonesia telah diindonesianisasikan, sebagian besar di antara mereka belum berasimilasi seutuhnya. Demikian pula halnya, mereka merupakan kelompokkelompok yang heterogen. Mereka dibagi berdasarkan bahasa, agama, ideologi dan kelas. Persamaan yang mereka miliki adalah kewarganegaraan Indonesia dan penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Berkat globalisasi, orang Tionghoa Indonesia dari kelas menegah ke atas dapat berpindah lokasi dengan mudah tidak harus tinggal di Indonesia. Orang-orang Tionghoa Indonesia tersebut berpeluang untuk menjadi lintas-nasional. Akan tetapi kelompok ini merupakan minoritas di antara orang Tionghoa Indonesia. Di samping itu, negara Indonesia masih menganut kebijakan keimigrasian yang ketat dan tidak terdapat arus masuk imigran Tionghoa yang baru. Dengan demikian, masyarakat Tionghoa Indonesia adalah relatif stabil secara kuantitas.

Dan Bagaimana dengan orang Papua ? Selama ini kita selalu bersikeras bahwa Papua bagian dari Indonesia, tapi bagaimana dengan perasaan / pandangan mereka ?. Seberapa bermaknanya mereka menjadi orang indonesia?

Orang-orang Papua termasuk bangsa Indonesia. Pulau Papua menjadi rebutan banyak penguasa. Dan hal itu juga yang membuat Papua banyak sekali perubahan Namanya, misalnya Labadios (200M), Tungki (500M), Janggi (600M), Samudranta (700M), Wanin dan Sram (1300M), Papua  (Abad ke 14), dll. Papua memiliki beberapa area perbatasan, hal ini yang membuat menjadi semakin beranekaragam, sehingga membutuhkan interaksi yang cukup intens dan waktu yang tidak sebentar agar para penduduk di Papua bisa belajar Bahasa melayu sebagai bahasa pengantar, apalagi mengingat keanekaragaman bahasa yang mereka miliki

Papu sangat bermakna karena Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah Greenland di Denmark dan termasuk provinsi terbesar di Indonesia dengan luas 316.553,07 km2 dengan potensi sumber daya alam yang bernilai ekonomis dan strategis, serta telah mendorong bangsa-bangsa asing untuk menguasai pulau Papua.

~~~








0 Ocehan:

Posting Komentar

 

Bocah Psikologi Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review