Assalamu'alaikum sahabat bogi...
Bucket list tahun 2020 Oe salah satu nya "belajar", yup belajar banyak hal tahun ini mulai dari memaafkan, ikhlas, pengembangan diri, menanam, pranikah, parenting, mazhab, melibatkan serta husnudzon kepada Allah, dan lain-lainnya berusaha semaksimal mungkin untuk mengisi "gelas kosong". Masyaallah, Allah berikan hikmah dengan adanya COVID19 sehingga diberlakukan WFH, sehingga alhamdullillah banyak waktu yang bisa dimaksimalkan.
Mohon doanya agar senantiasa diberikan penjagaan niat dan semangat oleh Allah SWT. Doa terbaik untuk sahabat bogi semuanya, semoga segala urusan dan hajatnya diberikan kemudahan oleh Nya 🙏💕
Kali ini Oe ingin sharing beberapa informasi yang didapat ketika mengikuti salah satu kelas tentang "Daya Dukung Berkeluarga". Yup, ketika membaca judul di flyer tersebut, Oe langsung tertarik sekali. Kenapa ? Karena menurut Oe support system tuh penting banget, hidup Kita jadi makin terarah dan semangat. Apa yang Kita lakukan akan banyak orang yang menantikan atau bahkan menaruh harapan kepada Kita.
Namun masalahnya, ada banyak orang dalam keluarga yang tidak memahami hal tersebut dan menganggap setiap urusan itu adalah miliknya sendiri seorangan. Simple nya "Urusanmu ya tanggung jawabmu".
Atau malah kebalikannya, Kita peduli banget pada setiap orang dalam keluarga tapi sayangnya mereka mengacuhkan seolah tidak membutuhkan itu semua. "Duh cinta ku ditolak", niatan baik belum tentu bisa diterima juga ternyata.
Sedih gak sih kalau ternyata Kita lah yang berada dalam keluarga tersebut ?. Atau mungkin Kita menyadari bahwa Kita butuh dan ingin diberikan dukungan tapi bingung harus melakukan apa dan bagaimana.
Nah semoga tulisan Oe kali ini bisa menjawab keresahan sahabat bogi semua 😍
Sebenarnya daya dukung tersebut bisa didapat dari mana saja, seperti :
1. Pasangan
2. Keluarga Besar
3. Pertemanan
4. Masyarakat
Pertama, sebelum Kita menerima daya dukung dari luar, Kita harus mampu mengenali diri kita sendiri dengan baik. Hal- hal berharga yang kita punya, goals, kriteria yang kita buat, masalah-masalah yang sedang terjadi, tanggung jawab yang dipikul, dan sebagainya.
Kalau sahabat bogi, mengalami kesulitan untuk mengkategorikan ini goals atau masalah atau lainnya, Saran Oe tulis aja dulu semua yang dipikiran sahabat bogi di selembar kertas, bikin per point, ketika dirasa cukup, analisa satu persatu kalimat yang ditulis, nah sahabat bogi bisa pakai metode 5W1H untuk mengkonfirmasi sendiri tulisan yang sudah ditulis, baru deh masukan ke setiap kategori. Tujuannya untuk mempermudah temukenali setiap apa yang Kita alami, jadi gak blunder itu itu aja yang kita selesaikan. Karena biasanya akan butuh effort dan memakan banyak waktu.
Dua, Membuat batas kita sendiri. Allah menciptakan umatnya dengan segala kelebihan dan karakteristik uniknya masing-masing, rasanya tak ada satupun yang mirip plek plek an, pasti berbeda. Selain itu, sahabat bogi jangan pernah membandingkan hidup ini dengan orang lain, kecuali untuk memotivasi diri atau mengambil ibrah dari setiap yang dilihat atau didengar. Bersyukur lah dengan apa yang dimiliki dan manfaatkan sebaik baiknya. "Rumput tetangga lebih indah", yup karena kalau Kita lupa bersyukur rumput tetangga akan selalu lebih indah.
Contoh : Kriteria tentang kemapanan
- Semapan apa yang diharapkan ? buatlah batas yang bisa kita ukur dan terima.
- Tidak mapan jika ? buatlah batas yang bisa kita ukur dan terima.
Dengan demikian kita bisa melihat ruang penerimaan terhadap kemapanan tersebut.
Daya dukung yang kita butuhkan dari pasangan, yang sahabat bogi perlu ingat bahwa Kita tidak akan mendapatkan orang yang 100% sesuai dengan apa yang kita cari atau harapkan, tapi Kita bisa membuat batas sejauh mana bisa menerima seseorang.
Daya dukung yang kita butuhkan dari Keluarga Besar, karena besar maka akan banyak. Tapi sahabat bogi wajib mengenal dengan baik orang tua Kita sendiri terlebih dahulu. Selain itu, seringkali Kita lupa bahwa calon pasangan juga berada dalam kerangka keluarganya mereka sendiri.
Biasakan untuk melakukan diskusi terlebih dahulu dengan orang tua, jika dirasa sungkan mungkin bisa dengan kakak atau abang terlebih dahulu, kemudian meminta bantuan mereka untuk menjembatani dengan orang tua, ketika sudah merasa nyaman baru mulai ceritakan atau diskusi sendiri. Apa sih yang didiskusikan ? segala hal apa yang Kita harapkan dan apa harapan orang tua. Tujuan untuk menyamakan apa yang diinginkan. Begitupun minta calon pasangan untuk melakukan hal yang sama dengan orang tuanya.
Setelah menjadi Keluarga Kita, jangan lupa untuk fokus mengenal dengan baik Keluarga Kita tersebut. kembali pada Tujuan Keluarga Kita seperti apa, apa yang harus dilakukan, kenapa ini baik untuk dilakukan, dll.
Daya dukung yang kita butuhkan dari Pertemanan dan Masyarakat, nah dua ini gak kalah penting dengan dua yang sudah dibahas diatas. Karena bagaimana pun pengalaman adalah guru terbaik, sehingga kita harus banyak mencari oleh mereka yang memang sudah berpengalaman juga.
Temukan Mentor Bersama yang dikenal dan dipercaya oleh kedua nya ya 😁
Mentor bisa menjadi role model, juga disepakati berdua untuk menjadi penengah bila di dalam keluarga kita terjadi konflik.
Lingkaran Pertemanan setelah Berumah tangga juga penting karena lingkaran pertemanan antara keluarga yang sevalue akan turut serta membantu menjaga keutuhan rumah tangga kita, juga menjaga rumah tangga kita tetap on track. Bahkan saling membantu untuk mencapai goals rumah tangga masing - masing.
Alhamdullillah Kita sampai pada penghujung materi yang disampaikan oleh Mas @kurniawan_gunadi
semoga apa yang Oe sampaikan masih sesuai dengan pembahasan asli dari Beliau. Semoga bermanfaat untuk Kita semua. 👌
Ada beberapa notes yang beliau sampaikan diakhir sesi, Oe coba share ya :
Kalau belum dimiliki saat ini, bangun sedari masih sendiri.
CARI SAMPAI KETEMU.
Karena hal seperti ini itu DIPERJUANGKAN.
....
Kita menjadi SUPPORTING SYSTEM
bagi orang / rumah tangga lain.
...
JANGAN TERBURU BURU,
tidak ada yang megejarmu
kecuali
KETAKUTANMU SENDIRI
....
0 Ocehan:
Posting Komentar