Minggu, 16 Juni 2024

Takut di Bulan Haji

Diluncurkan oleh Bocah Psikologi di 21.25.00

Assalamu'alaikum Wr Wb 

Apakabar sahabat bogi ?

Long time no see sekali rasanya 😅

Susah sekali bagi Oe untuk menulis, meluapkan segala rasa sejak kepergian Ibu …

Hari ini Oe coba semampunya untuk kembali menyusun kata, merangkai makna dan menguatkan hati.


Sejak 2002 silam ketika mendengar takbir di hari fitrah haji ini membuat oe takut, hari kemenangan tapi dipenuhi rasa mengikhlaskan. Isak tangis senantiasa terdengar dari setiap sudut ruang rumah.

Bulan haji mengingatkan oe banyak moment, kalau dulu hanya cerita nabi ibrahim dan nabi ismail tentang kepatuhan terhadap perintah Allah serta melepas rasa kepemilikan karena sejatinya diri kita hanyalah titipan.


Sebelumnya sekitar 1998-1999

Ibu harus berjuang menjaga abang laki-laki yang kecelakaan motor dan tidak sadarkan diri selama 1 bulan di rumah sakit, itu bertepatan dengan ramadhan  dan idul fitri. Kami sempat merayakan di rumah sakit.

22 Februari 2002

Kami harus mengikhlaskan kepergian nenek (Ibu dari Ibu Kami) setelah berjuang di rumah sakit. Nenek pergi di hari ketika orang-orang sedang melakukan wukuf di arafah. Gema takbir begitu syahdu mengiringi kepergian beliau.

2007

Kami (Ibu, Kakak laki-laki dan perempuan) harus merayakn idul adha dan idul fitri di kontrakan petakan. Jauh dari rasa nyaman seperti tahun tahun sebelumnya. Kami hanya menyiapkan semampu Kami, terimakasih Ibu sudah mengusahakan yang terbaik untuk Kami kala itu. Gema takbir tetap kami lantunkan dengan penuh syukur.

19-20 Juli 2021

Oe dan Ibu qadarullah dinyatakan positif covid, Kami menjalani rawat inap 12 hari di rumah sakit. Lagi-lagi gema takbir pun kami dengar dan lantunkan di rumah sakit dengan penuh harapan Kami dapat keluar dengan selamat ditengah banyaknya keluarga, sahabat dan rekan kami yang meninggal melawan covid tersebut. Rasa takut Oe semakin menjadi ketika saturasi oksigen Ibu mencapai angka 60 serta ketersediaan oksigen sangat langka dan tetangga bagsal sudah 2 orang meninggal dunia. Ya Allah lindungi Ibu, bantu Kami keluar dari penyakit ini. Alhamdullillah Allah izinkan diriku negatif lebih dahulu daripada Ibu dan Oe memohon ke pihak dokter untuk tetap membersamainya selama Ibu masih negatif.

10 Juli 2022

Tepat 1 hari setelah idul adha, Kami pun harus kehilangan kembali Tante (Kakak dari Ibu). Ya Allah rasanya belum hilang ingatan tahun lalu perjuangan Kami bergelut dengan suara takbir dan rumah sakit. Perasaan takut dalam diri semakin menjadi setiap masuk bulan haji. Ya Allah jaga Kami dan masukan saudara Kami dalam surgaMu.

3 Juni 2023

Kurang lebih 20 hari sebelum bulan haji, Kami pun harus kehilangan Om Kami (Kakak dari Ayah Kami). Saat itu , Ibu selalu minta main ke Bogor untuk silaturahmi tapi Qadarullah kesehatan Ibu pun lagi kurang baik. Dan ini adalah salah satu bulan yang mengingatkan Kami akan 1 bulan sebelum ibu Kami pun pergi, Ibu sakit serta tak mampu melakukan shalat idul adha bersama Kami. Pertama kali untuk Oe menjalani shalat id seorang diri dan qadarullah ini menjadi yang pertama dan terakhir tanpamu Bu karena Engkau pergi tepat 1 bulan dari idul adha yaitu 28 Juli 2023.


Ya Allah, gema takbirMu begitu indah dan menenangkan tapi Entah bagaimana Oe bisa lupa disaat bersamaan Oe banyak belajar untuk mengikhlaskan kepergian orang-orang tersayang. 


Ya Allah izinkan momen ini berganti menjadi sebuah kebahagiaan. Izinkan Oe melepas rasa takut ini bersama dengan senandung Mu.


Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu




0 Ocehan:

Posting Komentar

 

Bocah Psikologi Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review