Alhamdullillah lagi-lagi masih diberi kesempatan ..
Jika kalian mendengar istilah tuan dan majikan apakah yang terpintas dalam pikiran kita?. Yup, biasanya adalah memerintah dan diperintah.Taukah kalian bahwa dibalik istilah tersebut memiliki makna yang berarti. Lagi-lagi ini merupakan pembahasan dikelas ketika mata kuliah psikologi kognitif. Istilah nya menarik sehingga membuat ane ingin menuliskannya dan membagikan kepada rekan-rekan agar dapat di aplikasikan dalam kehidupan.
Sering kali rasanya pikiran yang menggerakkan raga ini. Contohnya persepsi kita terhadap suatu hal yang dapat mengubah respon kita terhadap hal tersebut. Selain itu, membuat perasaan menjadi tak jelas. Hal seperti ini tak hanya satu atau dua kali hinggap di diri kita.Oleh sebab itu maka kita harus ubah konsep dari pikiran. Kita harus bisa menjadi "tuan dari pikiran", apapun yang kita lakukan atau pikirkan maka harus kita sadari. Kesadaran adalah kunci segalanya termasuk untuk mengontrol diri sendiri.
Banyak orang mengatakan cukup melakukan positive thinking, menurut ane tidak perlu, karena ketika kita melakukan hal tersebut maka kita menyangkal dari kesalahan yang ada dan hanya melihat dari sisi positifnya saja. Seperti halnya yin dan yang, yaitu :
" Dalam hitam ada setitik putih dan dalam putih ada settitik hitam ", itu lah yang disebut realita. maka kita harus bisa melihat dari dua sisi tersebut dan saat itulah diperlukan kesadaran agar kita bisa memahami dan memotret segala yang ada di dunia.
Sering kali rasanya pikiran yang menggerakkan raga ini. Contohnya persepsi kita terhadap suatu hal yang dapat mengubah respon kita terhadap hal tersebut. Selain itu, membuat perasaan menjadi tak jelas. Hal seperti ini tak hanya satu atau dua kali hinggap di diri kita.Oleh sebab itu maka kita harus ubah konsep dari pikiran. Kita harus bisa menjadi "tuan dari pikiran", apapun yang kita lakukan atau pikirkan maka harus kita sadari. Kesadaran adalah kunci segalanya termasuk untuk mengontrol diri sendiri.
Banyak orang mengatakan cukup melakukan positive thinking, menurut ane tidak perlu, karena ketika kita melakukan hal tersebut maka kita menyangkal dari kesalahan yang ada dan hanya melihat dari sisi positifnya saja. Seperti halnya yin dan yang, yaitu :
" Dalam hitam ada setitik putih dan dalam putih ada settitik hitam ", itu lah yang disebut realita. maka kita harus bisa melihat dari dua sisi tersebut dan saat itulah diperlukan kesadaran agar kita bisa memahami dan memotret segala yang ada di dunia.
0 Ocehan:
Posting Komentar