Pertemuan ketika itu tak pernah kusadari, hanya sepintas dan tanpa arti apapun. Sekian lama pertemuan itu terjadi dan selalu terulang setiap saat. Aku pun tak pernah memikirkan sesuatu hal yang kini aku rasakan.
Kisah klasik ini mulai ada setelah enam bulan pertemuan antah berantah itu selalu terulang, kami sering bertatapan di depan lift kampus tercinta kami. Setiap gacil melihatnya bagaikan melihat masa lalu yang begitu indah. Gacil merupakan panggilan nama kecil ku. Setelah berkali-kali pertemuan itu ternyata kami dipertemukan pada sebuah ruangan yang cukup lama bahkan hampir tiga bulan. Wah beraneka ragam yang ada dipikiran gacil, baik senang ataupun bingung.
Pertemuan pertama didalam ruangan pun belum gacil sadari akan keberadaan “manusia lift” tersebut. Hingga akhirnya ketika perpindahan ke ruang selanjutnya baru lah disadari bahwa “manusia lift” juga dalam ruangan yang sama. Wow.. ini saatnya membuka kenangan indah yang sebelumnya pernah terjadi.
Hari demi hari pertemuan nya pun semakin intensif, bukan hanya pada ruangan tersebut saja namun diluar ruangan pun tetap berlangsung. Begitu banyak hal-hal baru yang kami ketahui dari diri kami masing-masing. Hmm .. rasanya indah sekali, entah apa yang gacil sedang rasakan hanya satu yang terlintas kenangan masa lalu telah terulang kembali.
Kini sudah hampir tiga bulan kami selalu pada ruangan yang sama, tidak terasa semuanya akan berakhir. Kami takut kehilangan masa-masa ruangan tiga bulan yang sudah kami lewati. Dengan penuh keberanian gacil mencoba mengutarakannya kepada “manusia lift”, sungguh tak disangka ternyata hal yang sama juga sedang dirasakan oleh “manusia lift”. Pada kenyataannya kami memang takut kehilangan masa ruangan tiga bulan tersebut. Percakapan saat itu hanyalah “aku takut kamu sibuk diruangan yang lain dan kamu lupa pada ruangan kita” ujar gacil yang mencoba kuat untuk mengatakan hal tersebut. Suasana mulai hening sejenak “kamu gak perlu takut ruangan kita akan aman aku akan setiap saat mengunjungi ruangan kita itu, ketika aku lupa mengunjungi ruangan kita tegur lah aku maka aku akan langsung mengunjungi ruangan tersebut. Aku JANJI sama kamu gacil, yakin dan percayalah !!” ucap dirinya kepada gacil dan berusaha menenangkan gacil.
Aku tak percaya ruangan itu sudah berakhir, baru kemarin aku membuka kenangan indah kembali. “tapi kan manusia lift sudah berjanji kepada ku, aku harus mempercayai nya bahwa dia akan datang ke ruangan ini lagi !” pikir gacil di depan cermin kamar nya. Ternyata benar saja, seling berapa detik manusia lift menghubungi gacil melalui handphone. “hmm… ada apa kok telpon ?? butuh pertolongan kah ??” sahut gacil. “ih gitu amat jawabnya?? Gak boleh ya klo telpon ??” jawab manusia lift. Gacil hanya bisa diam karena gak bisa menahan rasa bahagia juga haru. “cil, kamu kenapa ?? are you OK in there ?? hey .. hey.. aku kangen kamu, tadi siang aku ke ruangan aku pun mencoba menunggu mu namun teman mu inka mengatakan kamu tak masuk hari ini, benar kah cil ??, Tanya manusia lift”. “hmmmmmmm..” lagi-lagi gacil hanya bisa diam, entah kenapa dia menjadi kaku terdiam. “klo memang kamu gak mau jawab, aku minta tolong coba kamu liat dilangit ada satu bintang yanbg sedang menunggu mu untuk dilihat” pinta manusia lift dengan kesabaran. Tiba-tiba pembicaraan pun terputus dan berkahir dengan suara tangis kecil dari handphome gacil.
“aku tak kuat jika seperti ini menahan perasaan ku sendiri, aku harus jujur pada manusia lift” curhat gacil pada cermin dikamar nya lagi. Entah mengapa lagi-lagi manusia lift menghubungiku, tepat saja selalu seperti ini. “aku gak mau kamu nangis, sekarang kamu harus lihat bintang dilangit aku mohon gacil keluarlah” pinta manusia lift lagi. Dengan mata yang sembab akhirnya gacil membuka jendela tersebut, ternyata memang indah sekali bintang pada malam ini manusia lift tidak bohong. Dan aneh nya terdengar suara gitar dan lantunan lagu ‘paling tidak nya melly goeslow’ dan ‘especially for you nya beyond’. Hha mungkin ini perasaanku saja yang sedang kangen dengan ruangan itu. Semakin aku hayati namun lantunan itu semakin nyata dan terdengar jelas. Benar saja, lantunan itu memang nyata “manusia lift” sedang main tepat dibawah bintang sebelah kamar ku. Aku pun kaget sekali akan keberadaanya dan aku pun mencoba membalikan badan, namun apa daya “manusia lift” menahan ku. “kamu mau kemana lagi gacil ?? bintang nya masih nungguin kamu !!” ucap manusia lift sambil menahan tangan gacil. “kamu ngapain kesini sambil bawa-bawa gitar lagi, gak tau apa ini sudah malam ?? udah ah aku mau tidur” jawab gacil sambil berusaha melepas genggaman manusia lift. “hey kamu gak biasanya seperti ini, aku kenal kamu sudah cukup lama. Disinilah bersama ku sejenak memandangi bintang itu, mau kah ??” pinta manusia lift. “ehmm .. baiklah namun aku mau ambil jaket sebentar ya!!” Sahut gacil dan melepaskan genggaman manusia lift. “pakai inilah kurasa bisa menghangatkan mu gacil” kata manusia lift sambil menyodorkan switter kesayangannya. “maukah kamu cerita mengapa kamu seperti ini ?? aku siap mendengarkannya. Dulu kamu selalu cerita apapun itu kepada ku. Katakan jika ada yang salah dengan ku, aku mohon jangan hanya diam!! Aku ingin kamu tersenyum seperti biasa “ harap manusia lift. Namun sayang tak ada jawaban apapun dari gacil. Untuk kesekian kalinya hanya jawaban hening saja. “baiklah jika ini yang kamu inginkan, istirahat lah sana besok aja aku tunggu kamu di ruangan ya pukul 10 pagi” ucap manusia lift sekaligus mengantar gacil.
“bagaimana aku harus cerita ke manusia lift akan perasaan ku ini, aku tak bisa menahan ini lebih lama lagi. Besok ketika di ruangan aku harus bilang kepadanya !” janji gacil didepan cermin lagi. Sudahlah sekarang saat nya aku istirahat untuk esok hari.
Pagi ini sungguh terasa lebih baik daripada sebelumnya. Aku harus semangat memasuki gedung ruangan itu, siapa pun yang aku lihat aku harus menyapa nya seperti biasa. “ibu, gacil pamit dulu ya !!” izin gacil kepada ibu nya. “hati-hati ya nak dan terus tersenyum lah itu akan membuat mu jauh lebih baik lagi”nasihat ibu sebelum aku keluar dari gerbang.
“hey gacil gacil” paggil orang diseberang sana. Spontan gacil menjawab “ iya .. kenapa ??”. “akhirnya aku denger suara kamu lagi makasih ya” ucap manusia lift. “ makasih untuk apa lift ??” Tanya gacil. “makasih kamu udah mau tersenyum lagi ya” jawab manusia lift sambil mengangkat jempol nya. “ih apaan sih kamu PD aja !!” ledek gacil.
Akhirnya manusia lift dan gacil bisa bertemu kembali sekarang pada ruangan itu. Gacil pun jauh lebih bahagia daripada malam bintang dan lantunan lagu itu.
“aku boleh bilang sesuatu ?? Tanya manusia lift”. “iya silahkan saja hak kamu kok” jawab gacil. “aku sayang kamu sejak awal kita bertatapan di depan lift, aku merasa sudah pernah melihat dan mengenal mu entah dimana. Awalnya aku kira itu dejavu, tapi aku mencoba mengingat nya lagi dan ternyata memang benar kamu sering masuk dalam mimpi ku sebelum pertemuan di lift tersebut” manusia lift mengutarakan segala hal yang sedang dirasakan. “hhahahahahahha.. lucu ya !!” spontan gacil ketawa dan mengusap kepalanya. “kamu kenapa lagi” Tanya manusia lift. “apa yang kamu utarakan itu sama dengan apa yang aku rasakan, lucu juga sih !!” jelas gacil kepada lift. “jadi gimana ?? mau ya cil” harap manusia lift kepada gacil. Gacil hanya menjawab dengan mengacungkan kedua jempolnya.
Waktu terus berlalu dan dijalani gacil dengan manusia lift dengan penuh kebahagian dan kini sudah masuk bulan ke tiga. Entah apa yang dipikirkan gacil, ketika itu gacil baru menyadari bahwa apa yang dipilih merupakan kesalahan itu semua karena kepercayaan yang berbeda. Gacil pun mulai bingung harus bilang apa ke manusia lift.
Tepat bulan ke empat gacil mencoba mengambil keputusan untuk meninggalkan manusia lift dan menjadikan dirinya sebagai kakak saja bukan lah yang lainnya. “lift, aku boleh ngomong kan?? Aku rasa semua nya cukup diakhiri sampai sini saja, aku ingin kamu jadi kakak untuk aku gacil saja. Itu akan jauh lebih baik untuk kita baik sekarang atau masa depan. Suatu hari nanti lift pasti tau mengapa gacil menginginkan hal ini !! maafkan gacil ya dan gacil pun mau mengucapkan terima kasih sudah menjadi bagian dalam hidup gacil dalam beberapa bulan kebelakang. Gacil sayang kok sama lift !! dan gacil pun berjanji akan tetap ke ruangan tersebut selain itu gacil berharap lift juga masih mau ke ruangan tersebut serta menjadi kakak buat gacil” ungkap gacil dengan menahan air mata yang sudah berlinang. Suasana hening sejenak. “lift mengerti sayang mengapa gacil memilih pilihan ini, dan itu pun bukan berarti gacil tidak sayang kok. Lift pun janji akan tetap ke ruangan tersebut, jika gacil sedih lift siap membantu !! makasih juga sayang sudah ada di bagian hidup lift ya” jawab manusia lift.
Yakin dan percaya lah perpisahan ini bukan lah akhir dari pertemuan indah tersebut. Hubungan bukan lah sebuah permasalahan besar yang terpenting kepercayaan, komunikasi serta keyakinan.
0 Ocehan:
Posting Komentar